Senam aerobik memang tidak mengenal usia, baik usia tua, muda, bahkan anak-anak dapat melakukannya. Aerobik tak hanya baik untuk kesehatan, tapi juga bisa menambah ukuran otak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dampak dari olahraga aerobik dapat meningkatkan memori dan juga mencegah penurunan kemampuan kognitif yang dipengaruhi usia. Karenanya aerobik memiliki hasil positif yaitu bisa meningkatkan volume atau ukuran otak.
Saat latihan aerobik, seseorang membutuhkan pergerakan konsisten dan berirama dari kelompok otot untuk jangka waktu berkelanjutan. Sejumlah gerakan ini akan menghasilkan panas dan meningkatkan laju jantung serta napas sehingga bisa meningkatkan sirkulasi darah. Bentuk umum dari aerobik adalah berjalan, latihan langkah dan juga kardio.
Para ilmuwan menuturkan aerobik sebagai sarana yang potensial untuk memperlambat, mencegah, bahkan meningkatkan volume atau memori di otak.
Hal ini karena pada saat seseorang dewasa atau tua, maka akan mengalami penurunan ukuran otak yang diikuti menurunnya fungsi kognitif.
Dampak latihan aerobik ini juga terlihat pada anak-anak. Dalam penelitian yang dilakukan University of Illinois, Urbana-Champaign pada 2010 menunjukkan anak berusia 9-10 tahun yang melakukan aerobik memiliki daerah otak hippocampus lebih besar.
Hippocampus ini terkait dengan proses penalaran dan tugas-tugas kognitif, sehingga anak-anak ini berhasil melakukan tugas dengan baik.
American College of Sports Medicine merekomendasikan orang dewasa berusia 18 ke atas melakukan aktivitas fisik aerobik selama 30 menit, setidaknya tiga kali dalam seminggu, sedangkan untuk anak-anak setidaknya selama 60 menit.
Jika tidak sanggup melakukan olahraga selama waktu tersebut, tak ada salahnya berolahraga 10-15 menit setiap harinya.
Latihan aerobik ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tapi otak manusia juga mendapatan keuntungan dengan bertambah ukurannya, sehingga mencegah terjadinya penurunan fungsi kognitif.