Kapan Saat Tepat Untuk Hamil Lagi ?


Beberapa ibu berpikir, semakin tua usia buah hati, maka saat itu adalah saat paling tepat untuk punya satu anak lagi. Selain ibu lebih berpengalaman, buah hati juga bakal lebih mandiri ketika adiknya lahir. Tentu saja hal ini benar saat si sulung sudah pandai buang air atau pergi tidur sendiri, tapi bagaimana bila tidak? Errr...

Lainnya berpikir mempunyai anak dengan range usia berdekatan bisa membuat anak dekat bahkan bersahabat satu sama lain. Selain itu, ibu juga bisa keluar dari 'tahun-tahun mengurus bayi' lebih cepat, meski hal ini berarti ibu juga takkan bisa mendapat tidur nyenyak hingga 3 tahun ke depan.

Wah, setiap pertimbangan ada untung-ruginya. Lalu, sebenarnya kapan sih waktu yang paling tepat untuk hamil lagi? Berikut beberapa hal untuk dipertimbangkan..

Usia

Hmm, suka tak suka usia tetap merupakan faktor penting untuk diperhatikan. Memang ibu masih bisa hamil ketika berumur 40 tahun, namun faktanya, lebih sulit mengandung di usia tersebut ketimbang ketika ibu masih berumur 25 tahun.

Keuangan

Jika kepercayaan zaman dulu mengatakan,"banyak anak banyak rejeki", maka hal itu jelas tak berlaku pada masa resesi seperti sekarang. Banyak anak berarti lebih banyak uang, pakaian, dan dana pendidikan...

Gaya hidup

Coba pikir baik-baik, apakah keluarga ibu tergolong suka tinggal di rumah atau sebaliknya, cenderung sering bepergian? Memiliki anak dengan range usia berdekatan memberi kesempatan berlibur lebih mudah daripada jika rentang usianya terlalu jauh.

Beda keinginan

Apakah ibu dan suami memiliki kesepakatan tentang anak? Kadang beberapa ibu butuh waktu, sementara sang ayah sudah siap untuk 'nambah' lagi. Inilah saatnya untuk mengemukakan pemikiran ibu dengan jujur.

Konsep 'warisan' keluarga terdahulu

Apakah ibu tumbuh dengan gambaran bahwa keluarga ideal adalah yang total anggotanya berjumlah 6 orang? Jika ya, maka tentunya ibu harus hamil lebih cepat. Namun sebaliknya, jika ibu tak menginginkan keluarga besar, maka ibu tak perlu buru-buru.

Semua pertimbangan di atas bisa ibu pikirkan dan diskusikan dengan suami, sehingga keputusan terbaiklah yang diambil.

Terkait :