Aksi mematikan lampu saat tidur di malam hari ternyata bisa membuat pasangan suami istri memperoleh keturunan. Seperti dilansir dalam Buzzle.com, Menteri kesehatan Korea Selatan mencanangkan program mematikan lampu di malam hari setelah seorang wanita pulang dari bekerja. Mengapa demikian?
Mereka yang cenderung melakukan kegiatan lain tidak akan memiliki waktu untuk bermesraan dengan suami. Hal ini kemudian memicu munculnya hal lain, seperti perceraian, perselingkuhan dan penurunan intensitas hubungan seks. Saat pasangan saling sibuk dengan kegiatannya kedekatan dan keintiman akan semakin renggang, tak hanya secara fisik saja, namun perasaanpun mulai berubah satu sama lain menjadi semakin jauh.
Kalau sudah begitu, mana bisa pasangan suami istri punya keturunan?
Demikianlah yang terjadi di Korea Selatan, semua wanita dan pria sibuk dengan pekerjaan dan kegiatan masing-masing sehingga angka kelahiran sangatlah rendah. Program mematikan lampupun akhirnya diluncurkan oleh pemerintah. Diprediksi jika pasangan suami istri sama-sama sudah tidak ada kesibukan lain, maka mereka akan lebih fokus pada hubungan suami istri saja, dan aktivitas sekspun akan ikut meningkat.
Mungkin program ini terdengar konyol, tetapi program ini ditengarai berhasil meningkatkan sedikit angka kelahiran. Di sisi lain hubungan antara pasangan suami istripun semakin harmonis karena mereka memiliki waktu yang cukup banyak untuk saling memberikan perhatian dan mencurahkan perasaan masing-masing. Sampai saat ini ide mematikan lampu masih berlanjut, dan diharapkan dapat meningkatkan angka kelahiran.
Kalau di Indonesia sih dirasa program ini memang tidak sepenuhnya cocok, karena justru di negara kita angka kelahiran cukup tinggi. Namun kita toh masih bisa belajar dari program mematikan lampu, yang juga bermanfaat untuk menjaga kualitas hubungan antara suami dan istri. Dengan demikian angka perceraian bisa ditekan, ya kan?
Yuk ikut program mematikan lampu!