Nah, kadang kaum awam -atau mungkin beberapa di antara kita- sering mendengar atau menyebut istilah rahim terbalik, atau ada juga yang menyebut rahim jauh. Apa sih sebenarnya itu? Suatu kelainan yang berbahayakah? Benarkah ini dapat mempengaruhi kesuburan?
Rahim terbalik hanyalah suatu istilah awam yang dalam bahasa medisnya lebih dikenal sebagai retroflexed (or tilted) uterus. Pada kondisi normal posisi rahim cenderung membengkok ke depan, sedangkan pada tilted uterus, posisi rahim condong ke belakang (lihat gambar). Ini adalah suatu variasi normal dalam anatomi organ tubuh rahim, dan terjadi pada sekitar 10-20 persen wanita di dunia ini.
Pendapat lama (atau juga pendapat umum yang berkembang di masyarakat) menganggap bahwa posisi rahim terbalik atau condong ke belakang itu akan mempersulit kemungkinan hamil. Padahal penelitian terakhir menyebutkan bahwa posisi rahim seperti itu ternyata tidak akan mempengaruhi kemampuan sel sperma untuk mencapai sel telur yang matang. Jadi posisi anatomis itu bukanlah faktor penentu dalam hubungannya dengan faktor kesuburan.
Pada beberapa kasus tertentu (jarang terjadi), posisi rahim terbalik bisa berkaitan dengan kejadian endometriosis. Nah, kadang faktor infertilitas (ketidaksuburan) mungkin terjadi akibat peristiwa endometriosis itu -dan bukan karena posisi rahim nya yang retrofleksi.
Jadi, kalau ada wanita yang mendengar diagnosa posisi rahim terbalik, atau retroflexed uterus atau tilted uterus, jangan keburu panik yah. Itu hal yang normal kok, dan tidak berpengaruh secara langsung pada kesuburan. Jika dokter Anda memberi diagnosa seperti itu, jangan sungkan-sungkan untuk berdiskusi dengan dokter Anda, sehingga tidak ada keraguan dalam diri Anda.
