Pemeriksaan Diagnostik Kehamilan

Pemeriksaan diagnostik kehamilan merupakan salah satu cara untuk mengetahui hal-hal lain yang menyangkut dengan kehamilan seseorang. Meliputi:

Hamil atau tidak
Primi atau multigravida
Tuanya kehamilan
Anak hidup atau mati
Anak tunggal atau kembar
Letak anak
Anak intra uterin atau extrauterin
Keadaan jalan lahir
Keadaan umum penderita

Secara garis besar alasan dilakukannya tes kehamilan ini adalah Untuk memastikan kehamilan setelah menjalani perawatan medis (termasuk pengobatan fertilitas) dan Untuk memastikan kehamilan normal.

Pemeriksaan diagnostik kehamilan ini terdiri atas pemeriksaan lab. dan pemeriksaan canggih.

1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM.

Pemeriksaan ini meliputi tes urin dan tes darah. Kedua tes ini sama-sama mencari adanya hCG di dalam sampel yang diambil. Perbedaannya, tes darah dilakukan di rumah sakit sedangkan tes urin bisa di lakukan sendiri di rumah.

a. TES DARAH
Tes darah dapat dilakukan sekitar 10 hari setelah ovulasi. Tes darah biasanya lebih sensitif, tapi harganya lebih mahal dan tidak mudah dilakukan.
Dokter menggunakan dua jenis tes darah untuk memeriksa kehamilan yakni kualitatif dan kuantitatif. Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal daripada tes urin. Tes darah dapat mendeteksi kehamilan sekitar enam sampai delapan hari setelah Anda berovulasi (melepaskan sel telur dari ovarium). Tes darah kuantitatif atau disebut juga tes beta HCG dapat menunjukkan berapa tepatnya kadar HCG dalam darah Anda bahkan saat kadarnya masih sedikit. Tes darah kualitatif hanya akan menunjukkan apakah ada HCG atau tidak. Jenis tes darah ini memiliki akurasi yang sama dengan tes urin.
Selama hamil, mungkin Ibu perlu melakukan pemeriksaan darah beberapa kali. Jangan khawatir, pemeriksaan ini tidak beresiko terhadap bayi.
Melalui pemeriksaan darah, bisa diketahui:
• Kadar zat besi dalam darah. Bila rendah, Ibu akan merasa mudah lelah dan lesu. Masih ingat kan, makanan sumber zat besi yang perlu Ibu konsumsi? Bayam dan daging merah. Bila kadar zat besi Ibu berubah-ubah selama kehamilan, jangan ragu melakukan tes lagi di kehamilan 28 minggu.
• Golongan darah dan faktor Rhesus Ibu. Dokter harus mengetahui golongan darah Ibu, apakah darah Ibu Rhesus positive (RH+) atau Rhesus negative (RH-). Bila darah Ibu RH- dan Ibu mengandung bayi dengan RH+, tubuh Ibu akan memproduksi antibodi untuk melawan/menentang sel-sel darah RH+ . Ini berbahaya bagi bayi Ibu. Kalau dokter sudah mengetahui golongan darah Ibu, kemungkinan yang akan terjadi bisa diatasi.
• Infeksi akibat virus Toxoplasma, Rubella, dan Cytomegalovirus yang berbahaya bagi kesehatan bayi, pemeriksaan yang sering disebut pemeriksaan TORCH ini perlu untuk melihat adanya antibodi dalam darah Ibu.
• Penyakit lain seperti HIV B, Syphilis, bahkan HIV/AIDS.
Tes darah juga untuk memeriksa adanya anemia (kurang darah), dan mendeteksi adanya sifilis, AIDS, hepatitisB, juga untuk memastikan golongan darah dan antibodi Rh. Jika ibu memiliki darah Rh-negatif, maka dilakukan pemeriksaan antibodi Rh. Jika darah ibu memiliki Rh-negatif dan darah ayah memiliki Rh-positif, maka janin bisa memiliki Rh-positif. Jika darah janin yang memiliki Rh-positif memasuki peredaran darah ibu yang memiliki Rh-negatif, maka tubuh ibu akan membentuk antibodi Rh yang bisa masuk ke aliran darah janin dan merusak sel darah merah sehingga terjadi jaundice (kuning), yang bisa menyebabkan kerusakan otak atau kematian janin.

b. TES URINE
Tes urin biasanya lebih akurat bila dilakukan sekitar 14 hari setelah ovulasi, atau sekitar saat anda tidak mendapatkan haid. Dan dilakukan pada pagi hari, saat Anda pertama kali bangun tidur. Tes urine ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat strip test.
Alat ini dijual pada hampir setiap apotik dan penggunaan mudah, dengan menempatkan sampel urin pada semacam tongkat atau piringan. (Ikuti instruksi pada kotaknya). Hasilnya berupa tanda positif atau negatif. Kadar hCG diatas 5 mIU biasanya sudah dianggap hamil. Sebagian alat untuk tes urin mengukur kadar hCG antara 25 – 200 mIU. Tidak ada resiko bila menjalani tes ini.

Cara kerja tes kehamilan ini.
Alat tes kehamilan mendeteksi hormon khusus yang ada dalam urin atau darah yang hanya ada ketika seorang perempuan sedang hamil. Hormon yang sering disebut dengan hormon kehamilan ini adalah HCG atau human chorionic gonadotropin. HCG diproduksi oleh plasenta dan hormon ini ada dalam tubuh ketika sel telur yang telah dibuahi menempel ke rahim. Hal ini terjadi sekitar enam hari setelah hubungan seksual. Tetapi pada beberapa perempuan, lamanya bisa lebih dari enam hari. Kadar HCG akan meningkat secara drastis seiring dengan bertumbuhnya janin.

Keakuratan tes ini.
Banyak merek alat tes kehamilan mengklaim memiliki akurasi 99% bahkan satu minggu setelah berhubungan seksual. Sedangkan riset menunjukkan bahwa semakin dini melakukan tes, semakin tidak akurat hasilnya. Sebaiknya tunggu satu minggu setelah terlambat menstruasi sebelum melakukan tes. Bila tidak sabar menunggu, lebih baik memeriksakan diri ke dokter. Alat tes kehamilan bisa memiliki akurasi yang baik, namun akurasi ini tergantung dari kapan dan bagaimana Anda menggunakannya.
Pastikan mengikuti petunjuk penggunaan produk dan memperhatikan tanggal kadaluarsa. Produk dengan merek yang berbeda akan memiliki instruksi yang berbeda untuk mengambil sampel urin dan waktu yang dibutuhkan untuk menunggu munculnya hasil tes.
Ketika melihat hasil, Anda tidak perlu memperhatikan seberapa tebal garisnya. Bila itu menunjukkan simbol positif, meski warnanya pudar, itu berarti positif.
Kadar HCG dalam urin meningkat seiring berjalannya waktu. Jadi, semakin awal Anda melakukan tes kehamilan, semakin sulit bagi alat tes untuk mendeteksi keberadaan HCG.
Anda juga bisa meningkatkan akurasinya dengan melakukan tes di pagi hari saat urin masih pekat.
Meski Anda sedang minum obat, termasuk pil KB dan antibiotik, hal ini tidak akan mempengaruhi hasi tes kehamilan Anda. Begitupula dengan alkohol. Namun, begitu Anda tahu positif hamil, Anda sebaiknya berhenti minum alkohol.
Bila sebelumnya Anda mengikuti terapi hormon untuk meningkatkan kesuburan, hasil tes urin maupun tes darah tidak bisa diandalkan. Obat-obatan yang Anda minum tersebut bisa jadi mengandung HCG. Untuk mengetahui kehamilan, Anda perlu USG.
Biasanya tes ini juga dikenal dengan Tes Sensitive. Terdiri atas sensitive STRIP dan COMPACT.
Cara menggunakan sensitive:
Untuk SensitiF STRIP, urin pertama pagi hari di tampung pada wadah yang bersih dan kering. Buka kemasan alumunium foil, keluarkan strip. Celupkan strip ke dalam sampel urin sampai batas maksimum selama 1/2 menit.
Untuk SensitiF COMPACT, sobek kemasan aluminium foil dan keluarkan SensitiF COMPACT. Buka tutupnya dan pegan SensitiF COMPACT ke arah kucuran urin saat buang air kecil. Pegang SensitiF COMPACT dengan posisi ujung resapan menghadap ke bawah selama minimal 10 detik hingga kondisi ujung resapan cukup basah karena dialiri urin. Jangan membasahi jendela petunjuk hasil.
Pada SensitiF STRIP, hasil akan keluar dalam waktu 1-3 menit setelah melakukan tes. Hasil dapat muncul lebih lama jika kehamilan masih sangat dini dan sampel urin yang digunakan bukan urin pertama di pagi hari. Jangan membaca hasil setelah lebih dari 5 menit, karena dikhawatirkan akan timbul garis baru yang membingungkan.
Pada SensitiF COMPACT, hasil akan keluar dalam waktu 3 menit. Jika dalam 3 menit garis merah belum muncul, tunggu 1 menit lagi. Hasil positif baru akan timbul 1 menit lebih lama tergantung dari banyaknya konsentrasi hormon hCG.

Jika hasil tidak muncul dalam 3 menit:
Pada SensitiF STRIP, hal ini dapat terjadi dikarenakan urin yang dicelup melebihi batas maksimal pada strip. Atau strip uji tidak langsung digunakan setelah bungkus dibuka. Lakukan lah kembali tes uji kehamilan dengan SensitiF STRIP yang baru.
Untuk SensitiF COMPACT, hal ini dapat terjadi karena ujung resapan kurang dibasahi urin. Sesuai dengan petunjuk pemakaian, urin dikucurkan minimal 10 detik langsung pada ujung resapan.
Warna garis yang muncul tidak harus selalu sama. Warna dan ketebalan garis bervariasi mulai dari merah muda hingga ungu, tipis hingga tebal. Jika keduanya muncul, itu menandakan bahwa anda hamil (positif). Ketebalan garis kedua disebabkan oleh banyaknya kadar hCG yang terditeksi pada urin anda. Apabila anda ragu, silahkan mengulangi tes dengan SensitiF beberapa hari kemudian.
Pada SensitiF STRIP, hasil negatif ditandai dengan munculnya satu garis merah.
Pada SensitiF COMPACT, hasil negatif ditandai dengan hanya munculnya satu garis merah pada jendela kontrol (berbentuk bulat). Jika hasil tes menunjukkan negatif, artinya saat dilakukan tes, urin anda tidak mengandung hormon hCG dan menunjukan anda tidak hamil. Ulangi lagi tes kehamilan beberapa waktu kemudian dengan SensitiF yang baru. Jika hasil tetap negatif dan anda belum juga datang bulan, perksalah ke dokter kandungan.
Alat tes kehamilan ini mudah digunakan, bersifat pribadi, dan harganya terjangkau. es urin ini bisa menunjukkan hasilnya sekitar dua minggu setelah pembuahan. Bila hasil tes mengatakan Anda positif hamil, Anda perlu segera menghubungi dokter. Dokter kandungan dapat melakukan tes yang lebih sensitif dan pemeriksaan pelvis untuk memastikan kehamilan Anda.
Tes urin tidak hanya dilakukan saat memastikan kehamilan. Setelah hamil, tes urin juga perlu dilakukan untuk mengetahui apakah Ibu terpapar obat-obatan tertentu, alkohol, bahkan narkotika. Efek penggunaan obat tertentu berdampak buruk bagi perkembangan otak bayi. Penggunaan terus menerus, terutama pada awal kehamilan, bisa mengacaukan sistem syaraf bayi.
Selain itu, tes urine juga berguna untuk menghindari:
Infeksi Saluran kencing. Protein dalam urin bisa menjadi tanda adanya.
Diabetes karena glukosa dalam urin dapat mengindikasikan tingginya kadar gula.
Tes urine juga dilakukan untuk mendeteksi adanya gula dan protein dalam air seni. Untuk menilai kemungkinana kencing manis (gula dalam urin) dan menilai kemungkinan adanya kelainan fungsi ginjal (protein dalam urin).

2. PEMERIKSAAN CANGGIH.

Selain dengan tes urine dan darah, pemeriksaan diagnostik kehamilan juga dapat dilakukan dengan pemeriksaan canggih. Meliputi pemeriksaan dengan menggunakan alat-alat berteknologi tinggi. Dengan keakuratan dan ketepatan yang lebih baik. Tetapi memiliki kerugian karna dapat memberikan dampak yang buruk pada janin.
Pemeriksaan ini dapat berupa:

a. ULTRASONOGRAFI (USG)
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) mungkin akan menjadi salah satu pemeriksaan yang paling menyenangkan selama masa kehamilan. Anda dan pasangan Anda dapat melihat bayi yang sedang tumbuh di dalam rahim. Pemeriksaan tersebut juga merupakan alat yang berguna untuk mendapatkan informasi detail dari perkembangan si janin. Pemeriksaan USG tidak menimbulkan bahaya bagi Anda maupun si bayi. Kemungkinan efek yang merugikan tersebut sudah sering diteliti dan terbukti tidak pernah ditemukan masalah.
Ultrasonografi

Keuntungan USG : Non invansif, aman, praktis, dan hasil cukup akurat.Fisik Dasar Gelombang Ultrasonik. Ultrasonografi adalah pemeriksaan yang memberikan hasil gambar dua dimensi tentang janin atau embrio yang sedang berkembang di dalam perut ibu hamil. Pemeriksaan itu mencakup penggunaan gelombang suara yang berfrekuensi tinggi yang dibuat dengan memasang pengubah arus pada suatu alat yang disebut dengan transduser.
Transduser akan menerima dan mengirimkan gelombang suara. Transduser bergerak diatas gel yang sudah dioleskan di atas perut ibu hamil. Transduser tersebut mengumpulkan gelombang suara echo ketika memantul pada bayi, kemudian komputer akan menerjemahkannya ke dalam gambar. Keadaan itu dapat diilustrasikan seperti radar yang digunakan oleh pesawat udara atau kapal selam untuk menciptakan gambaran tanah lapang di kegelapan malam ataupun di dasar lautan. USG bekerja dengan frekuensi tinggi yang terpantul kembali oleh cairan tubuh. Dengan metode ini lah kemudian alat USG dalam kondisi tertentu juga dapat digunakan untuk mendiagnosa otot, hati, ginjal dan jantung. Dokter juga akan memberikan suatu cairan tertentu pada perut ibu hamil dan kemudian menempelkan alat pemindainya di perut. Gambar rahim ibu hamil akan terlihat begitu pula janin. Untuk ibu hamil muda (1 bulan atau 2 bulan), dokter dapat melakukan USG transvaginal (melalui vagina) bila USG cara biasa belum bisa mendeteksi adanya janin, padahal saat itu ibu hamil telah mengalami terlambat datang bulan selama 1 bulan (usia janin 2 bulan).
Namun demikian dokter dapat memastikan si ibu benar-benar hamil hanya dengan melihat kondisi kantung rahim yang telah membesar. Pemeriksaan USG transvaginal hanya dilakukan bila dokter mencurigai adanya tanda-tanda kehamilan yang berbahaya seperti hamil anggur. Sebelum pemeriksaan, Anda mungkin diminta untuk meminum 1 liter air. Dengan meminum air, akan membuat teknisi kesehatan menjadi lebih mudah untuk melihat rahim. Kandung kemih terletak di depan rahim. Jika kandung kemih penuh, maka rahim terdorong ke depan dan keluar dari area panggul dan dapat dilihat dengan mudah melalui USG. Jika kandung kemih sedang kosong, rahim akan terletak lebih jauh ke bawah di dalam panggul dan membuatnya akan sulit untuk dilihat.

FUNGSI USG
Sudah sejak 1961 USG digunakan dalam dunia kedokteran kandungan. Tidak seperti X-ray yang berbahaya bagi bayi, USG menggunakan gelombang suara yang dipantulkan untuk membentuk gambaran bayi di layar komputer yang aman untuk bayi dan ibu. Yang dapat diperiksa dengan USG ntaralain:
Konfirmasi kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dilihat pada awal kehamilan 51/2 minggu dan detak jantung janin biasanya terobsevasi jelas dalam usia 7 minggu.
Mengetahui usia kehamilan. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dengan mengunakan ukuran tubuh fetus—sehingga dapat memperkirakan kapan tanggal persalinan
Menilai pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.
Ancaman keguguran. Jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai kesehatan dari fetus. Jika detak jantung janin jelas maka prospek yang baik untuk melanjutkan kehamilan.
Masalah dengan plasenta. USG dapat menilai kondisi plaasenta dan menilai adanya masalah2 seperti plasenta previa dsb.
Kehamilan ganda/ kembar. USG dapat memastikan apakah ada 1 / lebih fetus di rahim.
Mengukur cairan ketuban. Masalah terjadi ketika kandungan berlebihana caira ketuban atau terlalu sedikit. Volume ( jumlah cairan) dapat dinilai/cek dengan USG.
Kelainan letak janin. Bukan saja kelainan letak janin dalam rahim tapi juga banyak kelainan janin yang dapat di ketahui dengan USG, seperti: hidrosefalus, anesefali, sumbing, kelainan jantung, kelainan kromoson (syndrome down), dll.
Dapat juga untuk menilai jenis kelamin bayi jika anda ingin mengetahuinya.
Mendapatkan informasi penting tentang otak, medulla spinalis, wajah, organ besar, anggota gerak.
Kelainan pada organ lain yang bisa diketahui dari USG adalah abnormalitas ginjal (umumnya policystic kidney disease) dan paru (pulmonary hipoplasi). Policystic kidney disease (PKD) adalah kelainan bawaan yang terdiri dari PKD autosomal resesif dan PKD autosomal dominan. Sedangkan pada pulmonary hipoplasi terlihat lingkar dada yang kecil pada janin.
Sementara itu, kegagalan dalam pertumbuhan janin, yang disebabkan oleh bligted ovum, dan missed abortion fetal death, secara ultrasound akan mudah diketahui. Efek blighted ovum sering menyebabkan pendarahan pada trimester pertama kehamilan. Dalam mendeteksi fetal growth, kelainan yang sering dijumpai adalah IUGR. Sementara, uterus yang terlalu besar, kemungkinan mengalami kehamilan kembar, kesalahan menghitung umur kehamilan, polyhydramnion dan myoma kehamilan.
Terjadinya perdarahan dalam kehamilan kemungkinan disebabkan blighted ovum, mola hydatidosa, missed abortion ataupun ectopic pregnancy. Pada kehamilan mola, USG uterus akan nampak kristal-kristal kecil. Adnexa (jaringan sekitar) uterus juga perlu diperiksa untuk mengetahui janin berada di luar uterus atau tidak (ectopic). Kadang ibu mengira hamil karena merasa tumbuh benjolan di perutnya, yang ternyata jika diperiksa adalah tumor cairan atau cyst di cavum douglasi. Perdarahan pada akhir kehamilan sering disebabkan karena plasenta previa atau migrasi plasenta.
Seringkali dijumpai USG fetus dalam kondisi anatomi maupun faal hormon tidak normal. Hal-hal yang bisa menjadi penyebab adalah penggunaan pil kontrasepsi per oral dan uterus post menopause. Yang terjadi pada uterus bisa berupa penipisan atau penebalan endometrium. Disfunctional uterine bleeding juga bisa terjadi. Kelainan uterus lain yang bisa menyebabkan kecacatan janin adalah polip, keganasan, pada endometrium maupun myometrium.
Untuk mencegah terjadinya kelainan-kelainan kehamilan, Wladimiroff menyarankan, agar ibu mengkonsumsi asam folat 0,5 mg/hari mulai 1 bulan sebelum konsepsi hingga 8 minggu periode gestasi. Jika sudah pernah mengalami kelainan serupa, risiko berulang dicegah dengan mengkonsumsi asam folat 5 mg/hari. Untungnya, menurut ahli USG kehamilan ini, hydrocephalus tidak mengakibatkan kelainan psikomotor pada anak.
Keharusan menjalani pemeriksaan USG atau tidak tergantung pada beberapa faktor seperti masalah perdarahan, masalah kehamilan sebelumnya, dan jaminan asuransi. Umumnya dokter melakukan pemeriksaan USG sedikitnya satu kali selama masa kehamilan. Jika kehamilan Anda berisiko tinggi, maka Anda biasanya akan menjalani beberapa kali pemeriksaan.
Pemeriksaan USG dapat memperlihatkan letak plasenta sehingga informasi tersebut dapat digunakan dengan pemeriksaan lain, seperti amniosentesis. Pemeriksaan tersebut juga dapat memberikan informasi tentang pertumbuhan janin, kondisi tali pusat, dan jumlah cairan ketuban dalam rahim.
Dokter atau teknisi kesehatan biasanya akan melakukan pemeriksaan USG dengan alasan sebagai berikut:
Untuk mengidentifikasi kehamilan dini.
Untuk memperlihatkan ukuran dan kecepatan pertumbuhan embrio atau janin.
Untuk mengukur kepala janin, perut, atau paha untuk menentukan durasi atau lamanya kehamilan.
Untuk mengidentifikasi janin tertentu dengan Sindrom Down.
Untuk mengidentifikasi abnormalitas janin, seperti hidrosefalus.
Untuk mengidentifikasi letak, ukuran, dan kematangan plasenta atau abnormalitas plasenta.
Untuk mendeteksi IUD.
Untuk membedakan antara keguguran maupun kehamilan ektopik (kehamilan di luar uterus).

USG 3 DAN 4 DIMENSI
Pertama kali ditemukan alat USG hanya bersifat dua dimensi dan mendeteksi kondisi kondisi bayi di permukaan saja, seperti ukuran kepala, detak jantung, susunan tulang punggung, dan tentu saja jenis kelamin. Penggambarannya tak dipahami orang awam dan memerlukan bantuan dokter untuk menjelaskannya.
Karena penggambaran yang tidak detail itu, tak sedikit dokter menjadi kurang akurat dalam memberikan diagnosis terhadap perkembangan bayi dan kondisi rahim si ibu. Diagnosa bibir sumbing, misalnya tak bisa dilakukan, juga deteksi jenis kelamin pada 4 bulan pertama kehamilan karena visualisasi yang tidak jernih dan akurat. Selain itu, USG 2 dimensi ini banyak mengandalkan air ketuban agar dokter bisa melihat dengan jelas. Selain itu, posisi bayi di dalam rahim juga ikut menyulitkan dokter untuk melihat bagian-bagian yang penting. Namun, perkembangan teknologi membuat USG kian canggih. Dengan teknologi 3 dan 4 dimensi, USG ini memungkinkan penggambaran lebih detail kondisi bayi dalam rahim ibu. Akurasinya bahkan mencapai 80 persen dan deteksi kondisi bayi secara detail bisa dilakukan sejak trimester pertama kehamilan.
Kelebihan dari alat ini dibanding alat sebelumnya adalah kemampuannya mendeteksi kelainan kromosom sejak hamil muda, dan sama sekali tidak berbahaya. Untuk mendeteksi kelainan pada janin, alat ini sangat tepat digunakan sejak kandungan memasuki usia 11-13 minggu atau pada trimester pertama. Pada usia ini janin sudah terbentuk dengan lengkap. Sebelum pada usia ini, melalui USG tekhnologi 3D atau 4D Real Time, dokter dapat mendeteksi kromosom bayi untuk mendeteksi kelainan. Kelainan ini bisa dideteksi dengan akurasi hingga 80 persen. Bahkan pada saat ini waktu kelahiran atau dating pregnancy bisa ditentukan.
Dengan teknologi canggih ini, kelainan kromosom secara nyata bisa diketahui misalnya melalui struktur tulang. Dengan mengukur tulang hidung, bisa diketahui apakah bayi yang dikandung normal atau tidak. Umumnya, bayi yang tidak memiliki tulang hidung menderita down syndrome atau abnormal. Jumlah jemari tangan dan kaki, struktur tulang punggung, ukuran kepala, termasuk bibir untuk mengetahui cacat sumbing, juga bisa dideteksi lewat USG 3 dan 4 D. Kelainan sekecil apapun, bisa terdeteksi oleh alat berbasis komputer ini. "Di 2D, ini sulit dideteksi," katanya. Tak heran, jika sebagian pasien yang pernah melihat hasil USG 2D menganggap bayinya normal, tapi pada saat kelahiran sang bayi menderita cacat bawaan.
Untuk mendiagnosa kondisi bayi, alat USG yang canggih ini dioperasikan selama minimal 20 menit. Menurut Dr. Dario, waktu yang cukup lama ini agar detil dari kondisi janin mampu terdeteksi secara keseluruhan. Karena proses USG yang berlangsung cukup lama, pasien juga harus tetap dalam kondisi yang nyaman. Dalam ruangan periksa yang nyaman, disediakan kursi periksa yang nyaman yang bisa diubah-ubah posisinya sesuai kenyamanan pasien. Di hadapan pasien juga tersedia monitor televisi ukuran 24 inci. Dari monitor TV itu, pasien bisa melihat gambar bayi dengan jelas. Gambar ini bisa dicetak dalam bentuk foto hitam putih dan berwarna. Gambar juga bisa ditransfer dalam bentuk CD ROM atau VCD. "Untuk kenang-kenangan keluarga," kata Dario diiringi tawa.
Sayangnya, karena alat ini termasuk langka, pemeriksaan USG dengan teknologi 4 D dikenakan biaya tak sedikit. Untuk pemeriksaan dan cetak foto, pasien dikenai biaya Rp 750 ribu. Di Indonesia, alat ini juga baru bisa ditemui di RS Ibu dan Anak Family Pluit. Satu alat yang diimpor dari Austria, harganya tak kurang dari Rp 2 miliar. Namun, seperti yang diungkapkan banyak pasien, untuk mengetahui kondisi bayi secara detil dan menentramkan hati orangtua yang tengah menanti si buah hati, berapa pun biayanya akan dikeluarkan.
USG merupakan sarana diagnostik medis yang aman, tidak invasif dan sederhana persiapannya, waktu yang diperlukan untuk pemeriksaan USG relatif singkat dan biaya yang dikeluarkan cukup ekonomis, sehingga tidak membuat ibu hamil malas untuk memeriksakan kandungannya .
Dengan USG dapat diketahui struktur jaringan dengan baik. Instrumen ini berbeda dengan sarana diagnostik lain, seperti X-Ray dan CT Scan. USG juga tidak memberikan efek reaksi ionisasi terhadap tubuh, sehingga tidak merusak jaringan. Hingga saat ini belum ada laporan adanya efek biologis yang ditimbulkan, meski, dari laporan WHO, penyelidikan kemungkinan adanya efek pada DNA masih terus dilakukan.

GELOMBANG USG 2D,3D,4D
Perlu diketahui istilah 2D,3D,4D adalah perkembangan kemajuan teknologi USG yang saat ini bisa menampilkan ketiga dimensi dalam bidang multiplanar sekaligus dari horisontal, frontal dan vertikal (3D) dan kini dgn ditambahkannya dimensi ke-4 yaitu realtime maka terwujudlah 4D USG.
Sedangkan jenis-jenis teknik yang dipakai tidak mengalami perubahan dari teknik B-mode, M-mode, Color Doppler dan Power Doppler, gelombang USG yang dipakai sejak alat itu dipergunakan juga tidak berubah dari 2D,3D, dan 4D.
Hanya dalam pemakaian Color Doppler dan Power Doppler saja yang berbeda, dan menggunakan gelombang ultrasound yang lebih tinggi untuk mendapatkan pantulan echo yang bisa menangkap sampai detil-detil arus darah yang mendarahi suatu jaringan, karena itu pemeriksaan ini tak lazim dipergunakan pada kehamilan trimester pertama karena menghasilkan efek panas, dimana bisa meningkatkan panas minimal 1 C lebih tinggi pada jaringan yang di scan tanpa berpindah-pindah di satu tempat saja !!
Pemeriksaan USG 4D, pada prinsipnya sama dgn pemeriksaan B-mode pada USG 2D, gelombang yang dipakai juga sama, yang berbeda adalah menampilkan gambaran 3D secara realtime. Untuk gelombang Ultrasound yang dipakai dalam tindakan operasi di luar tindakan obstetri dan ginekologi, saya tidak bisa memberikan komentar, karena saya tidak berkecimpung dalam hal itu, yang saya ketahui jelas berbeda dgn yang dipergunakan dalam teknik USG khususnya dalam bidang obstetri dan ginekologi.

WAKTU PEMERIKSAAN USG
USG pertama dilakukan pada kehamilan minggu ke 7 untuk memastikan kehamilan, menilai detak jantung janin, mengukur panjang janin untuk menilai usia kehamilan.
USG ke dua biasanya dilakukan pada kehamilan 18-22 minggu untuk menilai kelainan congenital, kelainan bentuk, posisi plasenta, detak jantung janin, juga untuk menilai perkembangan janin. Pada pemeriksaan di minggu ini anda mungkin dapat juga mengetahui jenis kelamin bayi anda.
USG yang ketiga biasanya dilakukan pada kehamilan minggu ke 34 unutk mengevaluasi ukuran fetus dan menilai pertumbuhan fetus, pergerakan dan pernafasaan, detak jantung bayi juga jumlah air ketuban di sekeliling bayi serta posisi bayi dan plasenta..
Pada dasarnya USG dapat dilakukan kapan saja selama masa kehamilan karena USG tidak berbahaya untuk bayi dan ibu. USG terutama dilakukan bila terjadi masalah kehamilan misalnya adanya detak jantung janin yang tidak teratur.

JENIS-JENIS USG
USG Awal Kehamilan
Pemeriksaan USG di awal kehamilan penting dilakukan bila Ibu mengalami nyeri, perdarahan, atau pernah mengalami keguguran atau kehamilan ectopic pada kehamilan 6-10 minggu.Karena di awal kehamilan ukuran bayi Ibu masih sangat kecil, maka scan dilakukan dengan alat khusus melalui vagina. Walaupun proses ini tidak rumit, wajar bila Ibu takut dan khawatir menjalaninya.
Dating scan (menetapkan tanggal scan)
Scan ini dilakukan pada kehamilan 6 sampai 12 minggu. Proses scan ini hanya berlangsung sekitar 10 menit. Kebanyakan rumah sakit menawarkan scan ini untuk mengetahui beberapa hal penting, seperti:
• Usia bayi Ibu
• Apakah terdapat lebih dari satu bayi
• Memeriksa detak jantung bayi
• Apakah ada kelainan yang jelas.
• Apakah ovarium Ibu dalam kondisi yang sehat
Scan Nuchal Translucency
Scan ini dilakukan untuk mengetahui apakah bayi Ibu mengalami Down’s Syndrome atau kelainan kromosom lainnya. Biasanya scan ini dilakukan pada wanita hamil beresiko tinggi atau berusia di atas 35 tahun. Saat paling baik melakukan scan ini antara usia kehamilan 11 sampai 14 minggu.
Scan di Trimester ke-2
Seperti halnya kenyamanan yang Ibu rasakan di kehamilan trimester ke-2, scan pada kehamilan 18 sampai 21 minggu ini juga jadi hal paling menggembirakan. Seru rasanya melihat melihat bayi Ibu yang sudah berkembang pesat di layar monitor. Ibu juga sudah bisa tahu jenis kelaminnya.Pemeriksaan ini hanya 15 sampai 20 menit. Pihak rumah sakit biasanya mengizinkan Ibu mencetak foto-foto bayi dari pemeriksaan tersebut.
Pada pemeriksaan ini, dokter akan memantau:
• Kepala bayi Ibu, apakah ada masalah pada otak atau bibir sumbing.
• Tulang belakang dan perut bayi lurus dan berkembang dengan baik.
• Ukuran dan bentuk jantung bayi Ibu.
• Melihat sejumlah cairan ketuban (amniotic fluid) tertelan bayi – tampak seperti gelembung hitam dalam perutnya.
• Ginjal dan kandung kemih bayi.
• Perkembangan tangan dan kaki bayi Ibu.
• Plasenta, tali ari-ari (umbilical cord) dan cairan ketuban (amniotic fluid).
• Ukuran kepala, perut dang tulang tumbuh dengan baik.
USG Pertumbuhan (Growth scan)
USG Pertumbuhan ini dilakukan hanya bila ada kekhawatiran pada tumbuh kembang bayi untuk memastikan bayi Ibu tumbuh sehat.

USG 3D dan 4D
Ibu bisa meminta dokter Ibu mengenai USG 3D. Berbeda dari USG biasa yang hanya menunjukkan gambar 2 dimensi dari bayi Ibu, pada USG 3D bayi Ibu akan terlihat lebih jelas. Bagian yang bisa dilihat melalui USG 3D juga lebih luas.

Ibu juga bisa bertanya pada dokter untuk merekam hasil USG 3Dnya ke dalam CD. Hal ini lebih mudah dilihat nanti di rumah daripada sebelumnya ketika IBU hanya bisa membawa pulang foto hasil USG. Rekaman USG 3D ini yang disebut sebagai USG 4D.
Kapan Perlu di USG?

PERSIAPAN UNTUK USG
Persiapan untuk USG tergantung jenis pemeriksaan USG yang dilakukan.
• Jika USG dilakukan melalui vagina, maka biasanya perlu mengosongkan dulu kandung kemih.
• Jika USG dilakukan dari luar, terutama jika usia kehamilan kurang dari 3 bulan, maka sebaiknya minum sekitar 2 – 3 gelas, sehingga kandung kemih cukup penuh. Anda juga akan diminta untuk menahan buang air kecil sebelum dokter melakukan pemeriksaan. Cairan itu dibutuhkan untuk memperjelas rahim dan isinya yang berada di belakang kantung kemih.

7 TIPE PROSEDEUR USG
Pada dasarnya ada tujuh uji USG namun pada proses utamanya sama. Ketujuh tipe prosedur tersebut adalah:
Pindai Transvaginal:
Sebuah alat pemindai yang dirancang khusus digunakan di dalam vagina untuk menghasilkan citra sonogram. Paling sering digunakan di masa awal kehamilan.
Ultrasonografi standar:
Uji USG umum yang menggunakan sebuah pemindai untuk menghasilkan citra dua dimensi dari janin yang berkembang.USG 2D hanya dapat melihat bayi dari salah satu sisi saja
Ultrasonografi lanjutan:
Uji ini mirip dengan USG standar, namun uji ini lebih ditujukan untuk memeriksa penyakit tertentu dan menggunakan peralatan yang lebih canggih
USG Doppler:
Prosedur pencitraan ini mengukur perubahan pada frekuensi gelombang ultrasonografi saat dipantulkan obyek bergerak, seperti sel darah.
USG 3-D:
Dilakukan dengan menggunakan pemindai yang dirancang khusus dan piranti lunak untuk menghasilkan citra tiga dimensi dari janin yang sedang berkembang.Janin dapat terlihat utuh dan jelas, seperti laiknya bayi yang sesungguhnya.
USG 3-D dinamis atau 4-D:
Dilakukan dengan pemindai yang dirancang khusus untuk melihat wajah dan pergerakan bayi sebelum kelahiran.seluruh tubuh bayi , berikut gerak-gerik seperti kita menonton film animasi dapat dilihat.
Echokardiografi Janin:
Menggunakan gelombang suara ultra untuk mengetahui fungsi dan anatomi jantung bayi. Ini digunakan untuk membantu pemeriksaan dugaan cacat jantung kongenital.

TIPS UNTUK MELAKUKAN USG
1. USG minimal dilakukan 2 kali selama masa kehamilan
2. Lakukan pemeriksaan USG pada dokter yang kompeten
3. Keuntungan lain dengan USG 3D-4D gambar dapat direkam dalam bentuk CD-ROM dimana animasi disimpan dalam format jpg dan bisa dilihat di komputer, tidak hanya dicetak seperti hasil USG 2D selama ini.
4. USG 3D-4D ini paling ideal bila dilakukan pada janin yang berumur 24-28 minggu, dimana air ketuban masih cukup sehingga muka bayi dapat terlihat.
5. Pada trimester pertama dan USG dilakukan tidak dengan USG transvaginal, dianjurkan untuk mengosongkan kandung kemih kira-kira satu jam sebelum pemeriksaan kemudian minum 2-3 gelas, jadi diperlukan kandung kemih cukup penuh. Beda dengan USG transvaginal, kandung kemih harus dalam keadaan kosong.
6. USG aman selama dilakukan oleh ahli yang kompeten.

EFEK BIOLOGIK GELOMBANG ULTRASONIK
Perubahan – perubahan siklik yang terjadi pada perambatan gel ultrasonik : getaran partikel, perubahan tekanan, peruabahan densitas, dan perubahan suhu.Semua perubahan diatas bersifat sementara dan penagruhnya sangat kecil, banyaknya panas yang timbul didalam jaringan tubuh ditentukan oleh : intensitas, lamanya pemaparan, dan koefisien absorpsi jaringan. Pemakaian gel ultrasonik dan intensitas tinggi dapat menimbulkan fenomena kavitasi pada medium yang berupa cairan.Faktor yang menambah keamanan penggunaan USG yang banyak dipakai saat ini mempunyai intensits <10 MW/Cm2. Faktor lain yang menambah keamanan penggunaan USG, baik terhadap ibu maupun janin :
1. Gel ultrasonik yang digunakan adalah jenis pulsa, sehingga efek kumulatif di dalam jar sangat kecil
2 Dinding abdomen ibu (pada transabdominal) akan mengabsorpsi sebagian intensitas gel ultrasonik
3. Vaskularisasi pada dinding abdomen ibu dan janin akan menetralisir efek panas dari gel ultrasonik.
4 . Pemakaian USG jenis real tim dan adanya gerakan janin akan menghindari terfokusnya intensitas gelombang ultrasonik pada suatu organ yang lama

INDIKASI PEMERIKSA USG OBSTETRI:
1. Usia kehamilan tidak jelas
2. Tersangka kehamilan multipel
3. Perdarahan dalam kehamilan
4. Tersangka kematian mudiqah (janin)
5. Tersangka kehamilan ektopik
6. Tersangka kehamilan mola
7.Terdapat perbedaan tinggi fundus uteri dan lamanya amenorea
8. Presentasi janin tidak jelas
9. Tersangka pertumbuhan janin terhambat
10.Tersangka janin besar
11.Tersangka oligohidramnion/polihidramnion
12. Penentuan profil tersangka biofisik janin
13. Evaluasi letak dan keadaan plasenta
14. Adanya resiko/tersangka cacat bawaan
15. Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi, plasenta manual, dsb
16. Tersangka hamil dengan IUD
17. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal
18. Tersangka kehamilan dengan bentuk uterus abnormal
19. Sebagai alat bantu dalam tindakan intervensi seperti amniosintesis, biopsivili korales, transfusi intrauterine, fetuskopi, dsb.

CARA PEMERIKSAAN USG DAN TEMUAN-TEMUANNYA
KEPALA
Hidrosefalus, Anasefalus, Mikrosefalus, Ensefalokel.
Ensefalokel disebabkan oleh defek tulang kepala, biasanya terjadi di bagian oksipital, kadang-kadang juga dibagian nasal, frontal atau parietal pada defek yang besar sering disertai hermiasi jaringan otak (eksensefalus).Ensefalokel mudah dideteksi dengan USG bila defek tulang kepala cukup besar, apalagi bila sudah herniasi. Akan tetapi lesi pada tulang kepala menjadi sulit dikenali bila terdapat digohidramin.

SPINA
Pada penampang longitudinal, spina terlihat sebagai 2 garis paralel yang ekhogenik menyerupai gambaran rel kereta api.

SPINA BIFIDA
Merupakan kelainan sel neural akibat kegagalan dalam proses penutupan arkus vertebrata. Dapat terjadi di daerah lumbo sakral (90%), toraks (6%), serukal (3%). Pada 70% kasus dijumpai adanya hidrosefalus. Toraks à dengan melihat struktur jangtung di dalamnya.
Bentuk = gell shape dengan bagian apeks menunjuk ke arah kranial dan bagian basal dibatasi diafragma.
USG : yang dipakai penampang longitudinal melalui keempat rongga jantung (four-chamber view)

ABDOMEN
Disertai kelainan jantung, sel kemih atau kelainan pada sindroma down
Obstruksi sel cerna bagian proximal ileum à hidramnio
Hidrops fetalis diserta asites serta pembesarn hepar dan limfa
Kelainan abdomen dapat dideteksi dengan USG :
- Obstruksi traktus gastronitestinal
- Gastrokisis, omfalokel
- Hernia umbilikalis
- Hernia diafragma

TRAKTUS UROGENITALIS
Banyaknya cairan amnion, terutama kehamilan trimester III, sangat ditentukan oleh banyaknya urin yang diproduksi janin.
- Sindrom potter (agenesis renal bilateral, oligohiodramnion, kelainan bentuk wajah, hipoplasia paru)
- Ginjal polikistik bilateral (resesif autosomal) à terlihat massa tumor ekhogenik intra abdomen
- Ginjal multikistik à unilateral à 20% (paling sering) Ø 1-2 cm à 6 cm
- Obstruksi sel kencing distal (uretral) à kandung kencing melebar + hidronefrosis dan dilatasi ureter.

ESKTREMITAS
Untuk mendeteksi adanya diplasia seperti dwafisme, fekomelia, okhondroplasi dan beberapa keadaan hipomineralisasi (akhondrogenesis, osteogenesis, imperfekta, dsb)
Kelainan jari : polidaktili, adakhili, sindaktili dan ektrodakili.

ALAT KELAMIN
Mudah diidentifikasi dengan USG setelah kehamilan 20 mg
Penyulit pada : Oligohidramin, Kehamilan multipel, Janin sungsang

b. RONTGEN
Dengan sinar rontgen kelihatan rangka janin pada usia 15 minggu. Tentu saja pemeriksaan dengan sinar rontgen ini tidak dianjurkan jika hanya bertujuan untuk mengetahui kehamilan, akibat sinarnya tidak aman.
Khusus foto rontgen alias sinar-X memang san4/8/gat tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Sinar X dapat mengubah kromosom bayi di dalam kandungan yang berisiko bayi lahir cacat,'' ujarnya. Bagaimana bila keadaan gawat darurat? ''Kalaupun terpaksa, perut harus ditutup dengan bahan tertentu yang terbuat dari timah.
Pengertian Sinar X
Sinar X atau sinar rontgen adalah suatu sinar pancaran radiasi yang memiliki daya tembus sifat mengionkan benda yang dilewatinya. Meskipun dia memiliki sifat sinar pada umumnya, yaitu berjalan melalui garis lurus, namun ia juga memiliki efek bias. Itulah sebabnya dokter ahli radiologi selalu bersembunyi di balik tirai berlapis timbal (Pb), atau menggunakan flanel jacket berlapis timbal. Menurut teori, paparan sinar x yang jauh tidak menimbulkan pengaruh bagi janin selama tingkat radiasi paparannya kurang dari 0,5 rad. Namun tidak dapat dipastikan apakah kondisinya akan aman atau tidak, mengingat sinar X adalah cahaya radiasi yang tak terlihat.
Sinar-X adalah sejenis radiasi ion bertenaga besar yang bila terjadi kontak dengan suatu material akan menyebabkan material tersebut kehilangan elektron dan terionisasi. Paparan radiasinya diukur dengan satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain adalah penghitungan berdasarkan kerusakan biologis akibat paparan radiasinya. Penting untuk diingat, bahwa sinar-x mempengaruhi hanya jaringan tubuh yang mendapat kontak langsung dengan sinarnya. Misalnya rontgen pada tangan tidak menimbulkan pengaruh radiasi ke organ lainnya.

Sinar-X dan Kehamilan
Sinar-X merupakan radiasi berenergi kuat yang tergantung pada dosisnya, dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik, dan menimbulkan efek pada bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat adalah paling sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi dalam perut ibu sensitif terhadap sinar-x karena sel-selnya masih dalam taraf pembelahan dengan cepat, dan berkembang menjadi jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis tertentu, paparan sinar-x pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang dikandungnya, termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa. Memang sebagian besar prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan radiasi yang relatif ringan. Namun sebagai langkah jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita hamil kecuali benar-benar perlu, harus dihindari. Wanita yang melalui pemeriksaan rontgen sebelum mengetahui status kehamilannya harus berbicara kepada dokternya.
Bayi dalam perut ibu adalah sensitif terhadap sinar X karena bayi tersebut sedang mengalami pembelahan sel-sel secara cepat untuk menjadi jaringan dan organ yang bermacam-macam.Tergantung pada tingkat paparannya, sinar X yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya. Komisi pengaturan nuklir memberikan gambaran radiasi 2-6 pada janin akan meningkatkan resiko terbentuknya sel kanker. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paparan 5 - 10 rad pada wanita hamil dan cacat bawaan. Berikut adalah tabel yang merangkum efek sinar-X terhadap janin dalam rahim.
Sebuah penelitian di Inggris memperkirakan jumlah paparan sinar X pada janin setelah ibunya mengalami pemeriksaan rontgen sebelum menyadari bahwa mereka dalam keadaan hamil. Hasil pemeriksaannya cukup menggembirakan, bahwa janin hanya terpapar 0.5 - 1.5 rad setelah pemeriksaan rontgen perut atau punggung bawah ibu, sementara bagian tubuh ibu yang jauh menerima paparan 10-100x lebih rendah. Komisi pengaturan nuklir membatasi satuan 2 rads sebagai ambang radiasi yang mungkin menyebabkan kerusakan janin.

Menggunakan sinar X untuk tes kehamilan.
Bayi dalam perut ibu adalah sensitif terhadap sinar X karena bayi tersebut sedang mengalami pembelahan sel-sel secara cepat untuk menjadi jaringan dan organ yang bermacam-macam.Tergantung pada tingkat paparannya, sinar X yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya. Komisi pengaturan nuklir memberikan gambaran radiasi 2-6 pada janin akan meningkatkan resiko terbentuknya sel kanker. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paparan 5 - 10 rad pada wanita hamil dan cacat bawaan. Berikut adalah tabel yang merangkum efek sinar-X terhadap janin dalam rahim.
Sebuah penelitian di Inggris memperkirakan jumlah paparan sinar X pada janin setelah ibunya mengalami pemeriksaan rontgen sebelum menyadari bahwa mereka dalam keadaan hamil. Hasil pemeriksaannya cukup menggembirakan, bahwa janin hanya terpapar 0.5 - 1.5 rad setelah pemeriksaan rontgen perut atau punggung bawah ibu, sementara bagian tubuh ibu yang jauh menerima paparan 10-100x lebih rendah. Komisi pengaturan nuklir membatasi satuan 2 rads sebagai ambang radiasi yang mungkin menyebabkan kerusakan janin.

Usia Kehamilan (minggu ke) Efek
0–1 (pre-implantasi) Kematian embryo
2–7 (pembentukan organ) Malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker
8–40 (fetal stage) Malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker, gangguan pertumbuhan mental

Jadi sinar x itu tidak aman. Apalagi kalau harus melakukan tes kehamilan dengan sinar x tanpa ada indikasi tertentu. Tentunya akan lebih berbahaya lagi bagi janin.