Ikan salmon kaya akan omega 3 yang dibutuhkan untuk membakar lemak dalam tubuh.
Lemak-lemak dalam tubuh sering membuat kita tak percaya diri berpenampilan. Tetapi jangan mengira semua lemak itu sama. Ada pula lemak baik yang bisa membantu kita lebih sehat dan bahkan bantu bakar lemak, namanya omega 3.
Menurut Daine McDonald, pelatih kebugaran, omega-3 bisa membantu fisik kita tetap sehat dan langsing. Begitu banyak studi yang menguatkan pernyataan McDonald itu. Diketahui, omega-3 bisa menurunkan tekanan darah hingga meningkatkan level serotonin, "zat kimia dalam otak yang membuat kita merasa senang. Lalu, bagaimana caranya omega 3 bantu kita bakar lemak?
Seperti diketahui, nenek moyang kita sudah hidup sejak 4 juta tahun lalu. Lebih dari 99 persen manusia di zaman itu merupakan pemburu dan pengumpul makanan. Gaya hidup ini memberi manusia pada zaman itu keseimbangan asupan omega 3 dan omega 6 dalam jumlah proporsi ideal, antara 1:1 dan 1:4. Namun, hal ini diperkirakan berubah di sekitar pertengahan 1800an. Di masa kini, kehidupan kita cukup kaya akan biji-bijian dan kacang-kacangan, tetapi miskin asupan makanan laut, yang mengakibatkan ketidakseimbangan omega 6 dalam tubuh.
Ketidakseimbangan ini menciptakan komplikasi kesehatan dalam kehidupan manusia modern. Kebanyakan kita mengkonsumsi makanan yang kaya akan omega 6, seperti minyak nabati, dan kelebihan asupan ini bisa mengakibatkan penumpukan lemak dan peningkatan inflamasi.
Fungsi omega 3, pada dasarnya seperti air penyemprot di seluruh tubuh kita yang memadamkan peradangan. Omega 3 meredakan hasil dari gen lipogenik, yang meregulasi produksi lemak. Asupan omega 6 dan 3 dalam jumlah cukup membantu menjaga gen ini tetap seimbang.
Omega 3 juga menurunkan tingkat resistensi insulin dalam sel kita. Resistensi insulin adalah sebuah kondisi reseptor sel tubuh kita menjadi resisten terhadap insulin, hormon yang membantu meregulasi metabolisme energi serta karbohidrat dalam tubuh. Insulin menyebabkan sel dalam hati, otot, dan jaringan lemak menumpuk glukosa dalam darah, menyimpannya dalam bentuk glikogen dalam hati dan otot.
Seiring waktu, reseptor ini bisa tak bekerja optimal dan "tersumbat" akibat bekerja terlampau keras di pankreas (organ yang memproduksi insulin) karena asupan karbohidrat yang berlebihan, atau terlalu banyaknya hormon stres dalam darah. Ini akan mengakibatkan insulin dan molekul karbohidrat tersimpan sebagai lemak, tidak didistribusikan ke seluruh sel kita. Omega 3 membantu membuka sumbatan pada reseptor itu dan membuat insulin bekerja dalam fungsi yang benar. Ciri-ciri seseorang yang insulinnya berada dalam kondisi resisten adalah penumpukan lemak di bagian pinggang.
Menurut Charles Poliquin, pelatih kebugaran, asupan omega 3, sebaiknya antara 1g-1,5g per persentase dari lemak tubuh. Cara terbaik untuk mendapatkan konsumsi omega 3 dengan takaran yang tepat adalah dengan mengkonsultasikannya kepada dokter.
Untuk orang yang memiliki lemak tubuh sekitar 25 persen, direkomendasikan mengkonsumsi 20-25g minyak ikan per hari untuk beberapa minggu, dikombinasikan dengan asupan makanan laut, seperti salmon atau sarden. Namun, terlalu banyak asupan omega 3 pun bisa mengganggu metabolisme asam lemak dalam tubuh. Jadi, sekitar 4-6 minggu, Anda bisa mengurangi jumlah asupan omega-3. Untuk keterangan lebih lanjutnya, konsultasikan dengan dokter Anda.