Bayi Disayang, Kelak Jadi Tahan Stres


Walaupun belum mengerti apa-apa, jangan berlaku kasar dan mengacuhkan bayi Anda, karena akibatnya akan melekat sampai dia dewasa.

Saat ini kata stres banyak terdengar di mana-mana, rasanya manusia jadi lebih mudah terserang stres. Mungkin hal ini disebabkan karena Anda lahir di era orang tua harus cukup sibuk untuk memenuhi tuntutan hidup atau justru Anda lahir di era orang tua masih tidak terang-terangan menunjukkan kasih sayang pada anak-anaknya. Mengapa demikian? Karena penelitian yang dilakukan oleh Duke University, North Carolina menunjukkan bahwa pengalaman di awal kehidupan seorang bayi di dunia ternyata memberikan efek positif untuk kesehatan mental bayi tersebut saat dewasa.

Penelitian dilakukan dengan mengamati bagaimana ibu dan bayinya yang baru berumur 8 bulan berinteraksi. Kemudian mereka mengelompokkan tingkat kasih sayang para ibu itu menjadi low, normal dan high. 482 remaja dari bayi-bayi itu diamati terus hingga berumur 34 tahun dan kesehatan mentalnya dianalisa. Analisa ini fokus pada kecemasan, perasaan dimusuhi dan memusuhi, serta tingkat distress.

Hasilnya, dari tingkat kasih sayang, 9% ibu menunjukkan tingkat kasih sayang yang rendah, 85% memberikan kasih sayang pada tingkat normal dan hanya 6% yang memberikan kasih sayang yang sangat tinggi. Dari perlakuan ini, didapatkan bahwa orang yang pada saat bayi diperlakukan dengan kasih sayang sangat tinggi memiliki tingkat distress yang lebih rendah dan juga lebih bisa mengatasi stres dan kecemasan yang melanda kehidupan orang dewasa.

Para peneliti ini menyimpulkan bahwa pengalaman yang dirasakan seorang bayi pada awal kehidupannya, walaupun dia masih belum bisa merespon apa-apa pada saat itu, mempengaruhi kesehatan mentalnya di masa depan. Kasih sayang yang tinggi membuat seseorang merasakan ikatan yang terjamin dan aman. Kondisi ini tidak hanya membuat mereka merasa tenang sehingga jauh dari stres, namun juga memungkinkan mereka mengembangkan hidup pribadi dan sosial, mengembangkan diri serta keterampilannya secara efektif. Dengan demikian mereka akan menjadi pribadi dewasa yang lebih unggul. Penemuan ini juga dipublikasikan dalam the Journal of Epidemiology and Community Health.

Nah, para ibu, walaupun bayi Anda nampaknya masih belum mengerti tentang apa pun yang Anda lakukan--meninggalkan si bayi untuk bersenang-senang sendiri atau marah-marah di hadapannya, hal itu akan melekat dan berpengaruh untuk masa depannya. Jadi apa pun yang terjadi, bayi layak untuk dibanjiri dengan kasih sayang Anda.

Terkait :