Seringkali ibu yang sedang menyusui harus menyimpan ASI-nya sehingga kebutuhan sang bayi akan ASI tetap bisa dipenuhi saat sang ibu pergi atau sedang kelelahan.
Seringkali ibu yang sedang menyusui harus menyimpan ASI-nya sehingga kebutuhan sang bayi akan ASI tetap bisa dipenuhi saat sang ibu pergi atau sedang kelelahan. Berikut kami bagikan cara menyimpan susu agar tetap awet dan aman untuk dikonsumsi.
Pompa ASI masuk ke dalam kantung khusus penyimpanan ASI. Setelah selesai, singkirkan alat pompa, lalu remas kantong sedikit agar kelebihan udara keluar. Segera tutup rapat. Perlakuan yang sama berlaku jika Anda menyimpan susu dalam botol atau wadah.
Beri label, sertakan tanggal dan waktu pengambilan. Jika Anda tahu bahwa salah satu payudara Anda memproduksi susu yang lebih berlemak daripada yang lain, maka sertakan juga pada label tercantum. [break]
ASI beku bisa disimpan dalam freezer selama lebih kurang 4 bulan. Jika terjadi kerusakan pada kantong atau lainnya, maka segera buang susu. ASI beku mungkin bisa terlihat kekuningan atau kebiruan, ini masih normal.
Jangan pernah memanaskan ASI dengan microwave karena bakteri bisa hinggap selama proses pemanasan. Lalu, jika tidak boleh dipanaskan dengan microwave, maka bagaimana cara aman mencairkan kembali ASI yang telah dibekukan?!
Sediakan wadah yang lebih besar dari kantong atau botol penyimpanan ASI. Isi wadah dengan air hangat, namun jangan terlalu penuh agar mulut plastik atau botol tidak ikut tenggelam. [break]
Diamkan selama 5 menit, lalu ganti air rendaman. Lanjutkan proses ini selama beberapa kali hingga susu benar-benar cair hingga pada suhu normal.
Guncang susu perlahan saja (jangan dikocok) agar lemak susu merata, lalu tuang susu ke dalam botol bayi. Jangan kocok susu saat proses menyusui, cukup putar botol sekali-sekali untuk meratakan lemak susunya.
Catatan:
Keseluruhan proses mencairkan susu mungkin memerlukan waktu sekitar 20 menit, jadi sesuaikan dengan jam menyusui bagi bayi Anda. Jika susu tidak habis, maka simpan susu di lemari es dan berikan sisanya pada jam menyusui berikutnya.
Jangan panaskan ASI di atas kompor, karena bisa menjadi terlalu panas dengan mudah. Proses pemanasan ini juga bisa merusak kandungan susu.