Stres Selama Hamil Kelak Bisa Pengaruhi Tidur Bayi


Sebuah studi diadakan oleh para ilmuwan dari Universitas Rochester (New York) terhadap lebih dari 14 ribu ibu di Inggris. Mereka menemukan bahwa kondisi gelisah dan depresi pada ibu hamil membuat buah hati mengalami kesulitan tidur, mulai dari sering terbangun saat malam, susah cepat tidur, hingga enggan untuk pergi tidur.

Thomas O'Connor, Ph.D., selaku pemimpin studi tersebut, meyakini bahwa kortisol (hormon yang diproduksi ketika seseorang stres) dapat disalurkan lewat plasenta sehingga mempengaruhi perkembangan janin, khususnya dalam hal kualitas tidurnya.

Tanda-tanda depresi pada ibu hamil yang bisa mempengaruhi kualitas tidur buah hati itu sendiri antara lain sebagai berikut.

1. Masalah tidur, termasuk terlalu banyak tidur.

2. Perubahan nafsu makan yang drastis sehingga mempengaruhi berat badan.

3. Sakit kepala hingga menyebabkan tubuh tak berenergi.

4. Merasa diri tak berharga, benci diri sendiri, hingga merasa bersalah tanpa alasan jelas.

5. Sulit konsentrasi.

6. Sensitif.

7. Malas beraktivitas.

8. Merasa tak berdaya dan putus harap.

9. Ingin mati atau bunuh diri.

Jika satu atau beberapa gejala di atas menghampiri hari-hari kehamilan ibu, ada baiknya ibu segera berkonsultasi dengan dokter agar dapat ditemukan solusi terbaik bagi ibu dan bayi.

Terkait :