Beberapa ibu terkadang tidak bisa memberikan bayinya air susu ibu (ASI) secara langsung, sehingga mau tidak mau membuat ibu harus memompa ASI-nya. Bagaimana cara memompa ASI yang benar?
Ibu yang harus memompa ASI biasanya karena sudah harus bekerja kembali dari pagi hingga sore hari. Bisa juga karena si ibu harus mengonsumsi obat-obatan tertentu yang bisa berbahaya bagi bayi atau kondisi bayinya yang agak tergangu sehingga harus dirawat di dalam inkubator.
Sebagian besar perempuan menggunakan pompa listrik, manual atau menggunakan tangan sendiri. Meskipun mungkin terasa aneh saat pertama kali menggunakannya, tapi biasanya tak butuh waktu lama untuk bisa beradaptasi dengan proses ini sehingga prosesnya menjadi lebih cepat dan mudah.
Seperti dikutip dari Babycenter, Senin (21/6/2010) ada beberapa tips yang bisa dilakukan ibu dalam memompa ASI, yaitu:
1. Jika menggunakan pompa listrik, maka tempatkan breast cup di dada lalu putar mesin dan biarkan mesin memompa ASI ke dalam wadah yang sudah terpasang. Biasanya memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk memompa kedua payudara. Namun jika menggunakan pompa manual, maka menggunakan tangan untuk meremas atau menarik pompa di payudara, biasanya membutuhkan waktu hingga 45 menit.
2. Pastikan untuk menggunakan breast cup yang tepat dengan ukuran payudara sehingga tidak menimbulkan rasa sakit. Jika ukurannya tepat, maka tidak akan terasa sakit tapi hanya sedikit aneh. Serta jangan lupa untuk selalu membersihkan bagian dari pompa setelah digunakan untuk mencegah bakteri.
3. Sebagian besar pompa dirancang untuk perempuan yang memiliki puting kecil, sehingga kondisi ini terkadang menyebabkan puting susu membengkak. Karenanya pemilihan ukuran yang tepat sangat penting. Untuk mengurangi pembengkakan, bisa dilakukan dengan cara mengompres payudara dengan handuk lembut.
4. Pilihlah pompa sesuai dengan kebutuhan. Jika dipakai secara terus menerus dan Anda adalah orang yang sibuk bekerja, maka pompa listrik bisa menjadi pilihan. Tapi jika hanya digunakan sesekali saja, tak ada salahnya untuk menggunakan pompa manual.
5. Cucilah tangan dan membasuh payudara dengan handuk sebelum memulai memompa ASI. Kemudian tempatkan ibu jari dan jari lainnya berhadapan dengan tepi dari areola, lalu memompa dengan cara mendorong jari ke dinding dada untuk mengeluarkan susu. Tempatkan semua tutup wadah saat mengumpulkan susu sehingga tidak ada susu yang tumpah.
6. Letakkan ASI di dalam botol atau plastik khusus ASI dan ditutup rapat sehingga terjaga kebersihannya. Jangan lupa menuliskan tanggal pada botol atau kantong sebelum di masukkan dalam lemari es atau freezer, sehingga bisa diketahui kapan ASI tersebut dipompa.
7. ASI yang baru dikeluarkan (fresh) bisa bertahan di suhu ruang selama 6 sampai 8 jam, jika disimpan dalam lemari es pada suhu 4 derajat Celsius atau kurang bisa bertahan 3 sampai 5 hari. Sedangkan jika disimpan di freezer bisa bertahan 3 hingga 6 bulan.
8. Jika ingin menggunakan ASI yang beku, maka tempatkan botol atau kantung ASI ke dalam semangkuk air hangat. Jangan menggunakan microwave atau memanaskan susu, karena bisa menghancurkan nutrisi yang terkandung dalam ASI. Jika ASI yang diminum tidak sampai habis, maka sebaiknya membuang susu yang tersisa.
9. Sebaiknya tidak memompa ASI dengan menggunakan tekanan yang terlalu rendah atau kecepatannya terlalu cepat, karena tidak akan mendapatkan jumlah ASI yang cukup. Serta pompalah ASI secara teratur dengan memberikan jarak antara 3-4 jam sebelum memompa kembali.
10. Sebaiknya berikan ASI pada bayi melalui gelas atau sendok dan jangan menggunakan botol susu, karena nanti bayi akan sulit untuk menyusui melalui puting ibunya lagi karena mengalami bingung putting.