Jumlah perempuan Inggris yang melahirkan setelah usia 30 telah meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir. Sebaliknya, semakin sedikit perempuan yang melahirkan di usia awal 20-an, atau bahkan di usia belasan tahun. Namun, apakah ini suatu fenomena yang baik?
Perawatan kesehatan dan kesuburan yang semakin baik memang membuat kehamilan jadi lebih mudah bagi kaum perempuan. Data dari Office of National Statistics menunjukkan bahwa perempuan cenderung menunggu lebih lama sebelum memprogram kehamilan.
Ada beberapa alasan yang dikemukakan perempuan saat memilih untuk menunda kehamilan, di antaranya keinginan untuk membangun karier atau mencapai kebebasan finansial. Yang lain merasa belum siap untuk mempunyai anak, atau khawatir mereka tak dapat menutup biaya membesarkan anak.
"Jumlah perempuan yang hamil pertama kali di usia 30-an atau 40-an meningkat, meskipun jumlah yang hamil pada usia 40-an relatif kecil," papar Elizabeth Duff, penasihat kebijakan senior di National Childbirth Trust.
Dalam statistik ONS terlihat bahwa pada 1990, sebanyak 229.400 kehamilan terjadi pada perempuan berusia lebih dari 30 tahun, dan 12.000 kehamilan dialami perempuan di atas 40 tahun. Pada tahun 2009, angka ini meningkat hingga 55 persen. Pada tahun itu terjadi 356.300 kelahiran, diiringi dengan peningkatan dua kali lipat kelahiran pada perempuan usia 40-an.
Mengenai fenomena ini, Duff hanya berharap agar perempuan yang usianya sudah matang untuk lebih yakin mengenai metode kelahiran yang mereka inginkan. "Banyak perempuan yang cukup fit juga mampu memprogram kehamilan dan melahirkan bayi yang sehat," katanya. Tentu, fenomena ini harus diikuti dengan dukungan layanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.