5 Hal Tentang Balita yang Perlu Diketahui


Sisihkan waktu setidaknya 15 menit dua kali sehari untuk konsentrasi bermain dengan si kecil agar ia merasa diperhatikan.

Anda bisa saja berpikir Anda kenal anak-anak Anda. Tetapi, masih banyak hal yang perlu dipelajari mengenai balita. Berikut adalah 5 hal tentang balita yang perlu diketahui oleh para orangtua dari pengamatan Amy McCready, pendiri Positive Parenting Solutions:

1. Perhatikan si kecil, bukan hanya saat ia bikin salah
Mungkin terdengar seperti hal kecil, namun, menyisihkan (bukan menyisakan) waktu sekali atau dua kali sehari untuk berkonsentrasi dan bermain dengan si kecil bisa bantu banyak dirinya berkembang. Jangan salahkan ia jika banyak hal yang ia lakukan yang ia buat bikin Anda marah. Ingat mengenai gambar-gambar di dinding yang ia lakukan berulang padahal sudah diberitahu itu tidak boleh? Atau kebiasaan berulang untuk melompat di atas ranjang? Ya, itu adalah semacam cara barunya untuk menarik perhatian Anda. Sisihkan waktu 15 menit saja per hari untuk menemaninya dengan sungguh-sungguh, tidak setengah hati sambil main Blackberry. Anggaplah hal ini sebagai sebuah investasi. Waktu rutin yang Anda sisihkan untuknya akan berbuah sebagai sikap baik dari si kecil, karena ia mendapatkan atensi positif yang ia butuhkan.

2. Anak-anak butuh untuk menjadi raja atas dirinya
Ya, di usia balita, anak merasa ia sudah cukup besar untuk menjadi orang yang bisa berpikir sendiri. Ia merasa sudah tahu banyak hal. Jika ia menolak apa pun yang Anda tawarkan dan meminta banyak hal, ia hanya ingin menunjukkan bahwa ia ingin menjadi raja atas dirinya. Trik yang disarankan McCready adalah untuk menawarkan alternatif. Misal, tawarkan dia beberapa pilihan mudah, seperti mau sereal atau roti untuk sarapan hari ini? Dengan memilih apa yang ia mau, ia akan lebih mudah bekerja sama karena merasa sudah bisa memilih sendiri.

3. Ingin tahu banyak hal
Di usia balita, anak-anak biasanya ingin melakukan banyak hal yang dilakukan oleh orang dewasa. Ia pun ingin dinilai baik, membuat Anda bangga, dan dipuji oleh Anda karena bisa mengerjakan banyak hal yang dilakukan oleh orang dewasa. Tentunya, ia akan butuh Anda untuk mengajarinya. Dengan instruksi sederhana, ia mungkin sudah bisa membantu Anda mencari pasangan dari kaus kaki yang baru selesai dicuci, menaruh alas piring di meja makan, memberi makan si kucing, dan lainnya. Mengajarkan si kecil mengerjakan pekerjaan yang lebih bermakna akan memberinya rasa kepercayaan diri dan kemandirian.

4. Tantrum
Jika si anak sudah mendapatkan perhatian yang ia butuhkan, seharusnya ia tak akan menimbulkan tantrum dan kemarahan untuk menarik perhatian Anda. Namun, jika ia masih saja marah-marah dan melempar tantrum, pastikan ia berada di tempat yang aman serta tidak mengganggu orang lain, biarkan ia mengeluarkan emosinya agar ia tahu bahwa perbuatannya itu tak akan mendapatkan perhatian atau kekuasaan karena bisa melakukan hal tersebut. Bukan hal menyenangkan untuk melempar tantrum saat tak ada penonton.

5. Ia butuh Anda untuk mendengarnya
Anak-anak belum bisa berkomunikasi dengan lancar selayaknya orang dewasa berkomunikasi. Ada kalanya ia mengalami kesulitan untuk memberitahu apa yang ia rasa, yang ia pikirkan, atau pun yang ia baru saja lihat. Saat ia berusaha bicara dengan Anda, bersabarlah, tenangkan diri dan pikiran, turunkan badan setingginya, lalu coba berbagai strategi untuk memahami maksudnya (misal, menunjuk barang). Semakin Anda bisa mengerti caranya untuk berkomunikasi, baik secara verbal maupun bahasa tubuh, ia akan makin percaya diri, dan makin berkurang pula tantrumnya.

Dengan memberinya perhatian dan kekuatan positif, Anda tak hanya menghindari banyak perilaku tak menyenangkan darinya, tetapi juga menyiapkannya untuk mandiri sepanjang masa kecilnya.

Terkait :