Ketika hamil, masalah perempuan dengan gas dalam perut bisa meningkat karena beberapa alasan. Salah satu alasan yang paling jelas adalah, ketika rahim mengembang berikut bayi di dalamnya, makin sedikit ruang untuk 500 cc gas yang diproduksi setiap hari itu di dalam perut. Ditambah lagi, perempuan hamil jadi lebih sering makan makanan sehat. Tambahan produk susu, buah-buahan, dan sayuran mengandung gula simpleks yang sulit dicerna tubuh.
Tubuh bisa jadi tidak memiliki enzim yang tepat di usus kecil untuk menyerap gula-gula tertentu. Partikel ini kemudian berkelana ke usus besar, tempat bakteria tubuh mencerna gula dan menghasilkan hidrogen, karbondioksida, serta metana, yang akhirnya menyebabkan gas harus mencari cara agar bisa keluar dari tubuh, dan jalannya adalah melalui rektum.
Salah satu penyebab lainnya adalah udara yang masuk ke dalam tubuh bersamaan dengan saat si ibu hamil mengunyah makanan dan menelan. Sebagian udara yang ikut masuk ini bisa dikeluarkan lewat sendawa, tetapi sebagian lainnya terserap oleh tubuh, dan akhirnya keluar lewat belakang.
Dr Raymond menyarankan dua tips untuk mengatasi masalah gas pada ibu hamil:
* Catat semua makanan yang Anda konsumsi dan lihat bagaimana tubuh meresponnya. Jika Anda merasa kembung atau banyak buang angin setelah beberapa jam mengasupnya, tubuh Anda mungkin kesulitan untuk memproses makanan tersebut. Hindari makanan-makanan ini atau minta resep suplemen enzim dari dokter Anda agar tubuh bisa memproses makanan-makanan tertentu.
* Untuk masalah gas secara umum, dr Raymond menyarankan untuk makan antacid yang banyak dijual bebas. Menurutnya, obat semacam ini bisa membuat gas dalam perut mengecil.
Bagi para ibu hamil, selalu konsultasikan kondisi Anda dengan para tenaga medis sebelum mengkonsumsi obat-obatan apa pun, meski itu adalah obat yang dijual bebas, karena obat-obatan bisamengganggu kemampuan tubuh menyerap vitamin yang dibutuhkan. Saran terakhir dari dr Raymond, jangan memaksakan diri untuk menahannya, carilah tempat untuk bisa mengeluarkan gas tersebut.
