Siapkah Anak Anda Masuk TK ?


Orangtua perlu mengenali kesiapan anak belajar di taman kanak-kanak. Meskipun secara usia anak sudah memenuhi syarat masuk TK, banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menyekolahkan anak.

Perkembangan mental anak juga perlu diperhatikan. Sebab, banyak penyebab anak tak mampu menangkap pelajaran dengan maksimal. Beberapa di antaranya adalah kekurangan nutrisi (karena pola makan keliru atau kemiskinan yang membuat orangtua tak mampu memenuhi asupan gizi), hiperaktif, anak lahir dengan berat rendah, kemampuan berbicara anak terlambat, atau pendidikan orangtua yang rendah sehingga tak bisa membantu anak belajar.

Namun, jika sejumlah masalah di atas tak Anda alami, bersiaplah membantu anak memasuki dunia TK. Lakukan persiapan jangka panjang sebagai bentuk dukungan Anda sebagai orangtua.

Mendorong perkembangan kemampuan dasar anak. Caranya, bantu anak mengenali huruf, angka, dan warna. Anda bisa menggunakan alat peraga yang sederhana dan menarik bagi anak-anak. Lalu, ajari juga anak Anda mengenalkan dirinya dengan mengucapkan namanya, alamat, dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Membangun kebiasaan membaca, bernyanyi, dan bermain games bersama anak. Mulailah kebiasaan membacakan dongeng sejak anak-anak masih balita. Waktu tidur menjadi momen tepat untuk membangun kebiasaan baik ini. Selain itu, menyanyilah bersama anak sambil bermain dengan alat bersuara. Cara ini membantu anak Anda mengembangkan kemampuannya berbahasa.

Membatasi waktu menonton televisi. Dengan mengurangi waktu menonton televisi, anak Anda bisa memanfaatkan waktu untuk belajar sambil bermain di rumah sebagai persiapan memasuki dunia sekolah.

Ajak anak belajar dari lingkungan
. Pengalaman paling jitu memberikan pembelajaran, termasuk untuk anak-anak. Buka wawasan anak Anda dengan melibatkannya dalam kegiatan preschool. Atau, ajak anak Anda mengunjungi museum atau kegiatan lain yang memberinya pengalaman baru dan bertemu komunitas anak seusianya.

Bantu bersosialisasi. Kemampuan bersosialisasi perlu dilatih. Berikan dukungan dan dorongan kepada anak untuk mau bergaul bersama teman sebayanya. Ajak anak bermain bersama teman laki-laki dan perempuan.

"Toilet training". Jangan hanya mengandalkan popok celana, berikan toilet training kepada anak. Ajarkan bagaimana caranya buang air kecil ataupun buang air besar di toilet. Semakin terbiasa, anak akan mampu pergi sendiri ke toilet tanpa merepotkan gurunya nanti.

Ciptakan rutinitas. Dunia anak akan berubah begitu memasuki masa sekolah. Jika biasanya anak bebas bermain dan menggunakan waktunya, kini ada rutinitas baru yang harus dijalaninya. Mulailah melatih rutinitas dengan membuat jadwal keseharian, seperti waktu makan, bermain, dan tidur. Dengan mematuhi jadwal yang Anda buatkan ini, anak sedang belajar membiasakan diri dengan rutinitas.

Jaga kesehatannya. Pastikan anak Anda mengasup makanan bernutrisi, memiliki waktu tidur yang cukup. Selain itu, biasakan cek kesehatan berkala untuk mengontrol kesehatan anak Anda.

Terkait :