Studi menarik datang dari Negeri Tirai Bambu terkait dampak metode lahir terhadap kelakuan anak di masa depan. Studi yang diprakarsai oleh Jianmeng Liu, professor dari Institute of Reproductive and Child Health (Beijing) ini melibatkan 4.190 anak dari China bagian tenggara.
Dalam penelitian tersebut, para orang tua diminta mengisi survei tentang kelakuan buah hatinya saat mereka masih berusia antara 4-6 tahun. Hasil survei menunjukkan anak yang lahir dengan bantuan alat penghisap atau forsep (tang penjepit) didapati 40% lebih bermasalah dalam hal emosinya, ketimbang anak yang lahir dengan cara normal atau caesar.
Penyebabnya, kemungkinan besar adalah akibat tingginya hormon kortisol dalam diri bayi yang lahir secara 'paksa'.
Hasil penelitian lebih lanjut menyatakan kadar kortisol pada bayi lahir caesar adalah yang paling rendah, diikuti dengan mereka yang lahir normal.
Penelitian kali ini tampaknya semakin menguatkan penemuan sebelumnya yang mengklaim bahwa cara lahir dengan metode 'hisap' memang bisa memicu naiknya level hormon stres pada bayi sehingga turut mempengaruhi perkembangan emosinya di masa depan.
